Pembentuan lebih lanjut adalah pembentukan kata turunan melalui proses
morfologi bahasa Indonesia dengan kata-kata serapan sebagai bentuk dasarnya. Kata serapan adalah
kata yang berasal dari bahasa lain (bahasa daerah/bahasa luar negeri) yang
kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya disesuaikan dengan penuturan masyarakat
Indonesia untuk memperkaya kosa kata. Proses pembentukannya ada
tiga macam antara lain adalah pengimbuhan, pengulangan, dan permajemukan. Pada
perulangan dan permajemukan tidak ada yang perlu dibicarakan jadi pembicaraan
biasanya hanya mengenai pengimpunan.
Pembentukan kata
dalam bahasa Indonesia dibentuk berdasarkan menghubungkan beberapa komponen berbeda.
Cara memahami pembentukan kata-kata ini sebaiknya mengerti konsep dasar dan
istilah.
Definisi Istilah
Kata dasar (akar kata)= kata yang paling sederhana yang belum memiliki imbuhan, ada dua jenis yaitu bentuk asal (tunggal) dan bentuk dasar (kompleks).
Kata dasar (akar kata)= kata yang paling sederhana yang belum memiliki imbuhan, ada dua jenis yaitu bentuk asal (tunggal) dan bentuk dasar (kompleks).
Afiks (imbuhan) =
satuan terikat (seperangkat huruf tertentu) bila ditambahkan kata dasar akan
mengubah makna dan membentuk kata baru. Afiks tidak dapat berdiri sendiri jadi
harus melekat pada satuan lain seperti kata dasar.
Prefix (awalan) = afiks (imbuhan)
yang melekat di depan kata dasar untuk membentuk kata baru dengan arti yang
berbeda.
Ø Ber-, di-, ke-, me-, meng-, mem-, meny-, pe-, pem-, peng-,
peny-, per-, se-, ter-
contohnya : a- seperti pada amoral, asosial, anonym, asimetris. Awalan ini mengandung arti ‘tidak’ atau ‘tidak ber’
contohnya : a- seperti pada amoral, asosial, anonym, asimetris. Awalan ini mengandung arti ‘tidak’ atau ‘tidak ber’
Sufixs (akhiran) = afiks (imbuhan)
yang melekat dibelakang kata dasar untuk membentuk kata baru dengan arti yang
berbeda.
Ø -an, -kan, -I, -pun, -lah, -kah, -nya
contohnya : –al misalnya pada actual, structural, emosional, intelektual. Kata-kata yang berakhiran –al ini tergolong kata sifat
contohnya : –al misalnya pada actual, structural, emosional, intelektual. Kata-kata yang berakhiran –al ini tergolong kata sifat
Konfiks (sirkumfiks/simulfiks =
secara simultan (bersamaan), satu afiks melekat didepan kata dasar dan satu
afiks melekat dibelakang kata dasar yang bersama-sama mendukung satu fungsi.
Ø Ke – an, ber – an, pe- an, peng – an, peny – an, pem –
an, per – an, se – nya.
contohnya : berpapasan, penulisan
contohnya : berpapasan, penulisan
Keluarga kata dasar = kelompok kata
turunan yang semuanya berasal dari satu kata dasar dan memiliki afiks yang
berbeda.
Kata – kata yang diawali konsonan hambatan tak bersuara /p/, konsonan hambatan
apiko dental tak bersuara /t/, konsonan hambatan dorso-velar tak bersuara /k/,
konsonan geseran labio-dental tak bersuara /f/ dan geseran apiko-alveolar /s/.
Jika mendapat awalan meng- atau peng-
contohnya : /p/ patung menjadi pematung, pahat, pemahatan, memahatkan.
/t/ tulis, menuliskan, penulisan
/k/ kotak, pengotakan, pengkotakan, mengontak
/f/ pikir menjadi memikirkan, pemikiran, fitrah menjadimengfitrahkan
/s/ setor menjadi penyetor, setoran,
contohnya : /p/ patung menjadi pematung, pahat, pemahatan, memahatkan.
/t/ tulis, menuliskan, penulisan
/k/ kotak, pengotakan, pengkotakan, mengontak
/f/ pikir menjadi memikirkan, pemikiran, fitrah menjadimengfitrahkan
/s/ setor menjadi penyetor, setoran,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar