Rabu, 22 Oktober 2014

Pembentukan Lebih Lanjut

Pembentuan lebih lanjut adalah pembentukan kata turunan melalui proses morfologi bahasa Indonesia dengan kata-kata serapan sebagai bentuk dasarnya. Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa lain (bahasa daerah/bahasa luar negeri) yang kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia untuk memperkaya kosa kata. Proses pembentukannya ada tiga macam antara lain adalah pengimbuhan, pengulangan, dan permajemukan. Pada perulangan dan permajemukan tidak ada yang perlu dibicarakan jadi pembicaraan biasanya hanya mengenai pengimpunan.
Pembentukan kata dalam bahasa Indonesia dibentuk berdasarkan menghubungkan beberapa komponen berbeda. Cara memahami pembentukan kata-kata ini sebaiknya mengerti konsep dasar dan istilah.
Definisi Istilah
Kata dasar (akar kata)= kata yang paling sederhana yang belum memiliki imbuhan, ada dua jenis yaitu bentuk asal (tunggal) dan bentuk dasar (kompleks).
Afiks (imbuhan) = satuan terikat (seperangkat huruf tertentu) bila ditambahkan kata dasar akan mengubah makna dan membentuk kata baru. Afiks tidak dapat berdiri sendiri jadi harus melekat pada satuan lain seperti kata dasar.
Prefix (awalan) = afiks (imbuhan) yang melekat di depan kata dasar untuk membentuk kata baru dengan arti yang berbeda.
   Ø Ber-, di-, ke-, me-, meng-, mem-, meny-, pe-, pem-, peng-, peny-, per-, se-, ter-
contohnya :  a- seperti pada  amoral, asosial, anonym, asimetris. Awalan ini mengandung arti ‘tidak’ atau ‘tidak ber’
Sufixs (akhiran) = afiks (imbuhan) yang melekat dibelakang kata dasar untuk membentuk kata baru dengan arti yang berbeda.
   Ø -an, -kan, -I, -pun, -lah, -kah, -nya
contohnya : –al misalnya pada  actual, structural, emosional, intelektual. Kata-kata yang berakhiran –al ini tergolong kata sifat

Konfiks (sirkumfiks/simulfiks = secara simultan (bersamaan), satu afiks melekat didepan kata dasar dan satu afiks melekat dibelakang kata dasar yang bersama-sama mendukung satu fungsi.
   Ø Ke – an, ber – an, pe- an, peng – an,  peny – an, pem – an, per – an, se – nya.
contohnya : berpapasan, penulisan
Keluarga kata dasar = kelompok kata turunan yang semuanya berasal dari satu kata dasar dan memiliki afiks yang berbeda.
         
          Kata – kata yang diawali konsonan hambatan tak bersuara /p/, konsonan hambatan apiko dental tak bersuara /t/, konsonan hambatan dorso-velar tak bersuara /k/, konsonan geseran labio-dental tak bersuara /f/ dan geseran apiko-alveolar /s/. Jika mendapat awalan meng- atau peng-
contohnya : /p/ patung menjadi pematung, pahat, pemahatan, memahatkan.
                   
/t/ tulis, menuliskan, penulisan
                   
/k/ kotak, pengotakan, pengkotakan, mengontak
                   
/f/ pikir menjadi memikirkanpemikiranfitrah menjadimengfitrahkan
                   
/s/ setor menjadi penyetorsetoran,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar